Observatorium Boscha

dcp_1615Sudah menjadi tradisi bagi SMUN 2 Kediri untuk mengadakan SKAL (Studi Kenal Alam dan Lingkungan) tiap tahunnya. Dan tahun 2008 kmaren, kegiatan SKAL SMUN 2 Kediri berkesempatan untuk berkunjung ke Observatorium Boscha. Walaupun acaranya udah sekitar 6 bulan yang lalu, tapi kupikir mungkin masih blm terlambat buat mengenang moment ini ’cause everyone has a different chance. Bener gak? Kami para alumni SMUN 2 Kediri dengan sukarela menemani adik-adik dari SMUN 2 Kediri untuk memandu perjalanan wisata dan ilmiah. Tapi ada manfaatnya juga siy…

Observatorium Bosscha merupakan tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Observatorium ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1923 oleh Perhimpunan Bintang Hindia Belanda pada masa penjajahan dulu. Pembangunan observatorium ini semula bertujuan untuk memajukan Ilmu Astronomi di Hindia Belanda (Indonesia).

Observatorium yang sebagian besar didanai oleh Karel Albert Rudolf Bosscha—seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar—ini bertempat di kawasan Lembang, tepatnya 15 kilometer di bagian utara Kota Bandung, Jawa Barat. Berada di atas tanah seluas 6 hektar dengan ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut, membuat kawasan ini dianggap cocok menjadi tempat mengamati bintang-bintang, planet-planet dan benda-benda langit lainnya, selain memberikan udara yang sejuk dan pemandangan yang indah, karena dulu pada masa pembangunannya dalam radius lima kilometer daerah ini relatif masih kosong sehingga masih terbebas dari polusi cahaya yang bisa mengurangi kualitas pembentukkan citra atau hasil pengamat terhadap benda langit yang sedang diamati.

dcp_1625Pada kesempatan waktu itu kita dipandu oleh asisten disana untuk menjelaskan cara kerja, fungsi, dan hasil peneropongan yang pernah dilakukan. Observatorium terbaik di Asia Tenggara ini mempunyai lima buah teleskop besar, yaitu Teleskop Refraktor Ganda Zeiss, Teleskop Schmidt Bima Sakti, Teleskop Refraktor Bamberg, Teleskop Cassegrain GOTO dan Teleskop Refraktor Unitron. Setiap teleskop mempunyai spesifikasi tersendiri dan digunakan untuk keperluan berbeda-beda. Namun pada saat kesana kita hanya diperbolehkan mencoba meneropong bulan dengan Teleskop refraktor Bamberg saja. Sedangkan yang lainnya cuma boleh dilihat. Memang pada waktu itu kita sengaja memilih pada malam hari untuk berkunjung kesana supaya dapat mencoba meneropong bulan atau bintang. Tapi mungkin salah waktu juga siy, pada waktu kesana bertepatan dengan musim penghujan. Jadi pada waktu proses peneropongan, mendung banget. He he…… 

Seperti layaknya tempat wisata lainnya, tempat ini juga menyediakan barang-barang yang bermaskot Boscha seperti T-shirt, gantungan kunci, dan topi. Selain itu juga ada buku-buku tentang sejarah boscha dan kegiatan penelitiannya. Serta dijual juga Compact Disc yang berkaitan dengan astronomi.

« Older entries